Rabu, 23 April 2014

Membuat Media Instalasi USB Bootable Dengan Rufus

Penggunaan bootable USB flash drive (flashdisk, memory stick dan yang lainnya) akan sangat bermanfaat bagi seorang teknisi komputer atau pemilik komputer, terutama netbook atau notebook yang tidak memiliki CD/DVD drive. Selain lebih cepat dalam proses instalasi dibandingkan menggunakan media CD/DVD, menggunakan USB mempermudah kita untuk update BIOS, recovery password atau mencoba, memeriksa dan menganalisa sebuah sistem operasi.

Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat bootable pada media USB flash drive adalah Rufus. Dengan ukuran yang sangat kecil (hanya 459 KB), aplikasi ini juga bersifat gratis (lisensi GNU GPL versi 3) dan portable.

Rufus juga memiliki opsi FreeDOS, sehingga kita dapat menggunakannya untuk booting komputer dalam modus DOS (Disk Operating System). Modus DOS sangat bermanfaat terutama dalam melakukan proses upgrade BIOS yang membutuhkan DOS command prompt.

Berdasarkan website resmi pengembang Rufus, aplikasi Rufus mampu bekerja dua kali lebih cepat dibandingkan program sejenis seperti WiNToBootic v1.2, RMPrepUSB v2.1.638, UNetbootin v1.1.1.1, Universal USB Installer v1.8.7.5 atau Windows 7 USB/DVD Download Tool v1.0.30 ketika melakukan pembuatan USB bootable untuk Windows 7 x64 menggunakan komputer prosesor Core 2 Duo, memori 4 GB, dan USB 3.0 controller serta 16 GB USB 3.0 ADATA S102 flash drive serta sistem operasi Windows 7 x64.

Rufus mendukung pembuatan bootable USB untuk banyak sistem operasi, antara lain Arch Linux, Archbang, BartPE/pebuilder, CentOS, Damn Small Linux, Fedora, FreeDOS, Gentoo, gNewSense, Hiren's Boot CD, LiveXP, Knoppix, Kubuntu, Linux Mint, NT Password Registry Editor, OpenSUSE[/link], Parted Magic, Slackware, Tails, Trinity Rescue Kit, Ubuntu, Ultimate Boot CD, Windows XP (SP2 or later), Windows Server 2003 R2, Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 8.1, dan yang lainnya.

Menggunakan Rufus

Menggunakan Rufus sangatlah mudah. Setelah mendownload aplikasi Rufus, klik ganda untuk mulai menjalankannya.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Apabila flash disk sudah dicolokan ke komputer, secara otomatis Rufus akan mendeteksi drive, sistem file, ukuran cluster dan volume label flash disk tersebut.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Jika Rufus tidak mendeteksi USB yang dicolokan tersebut, tampilkan opsi tingkat lanjut dengan menekan icon disebelah teks Format Options. Kemudian, tandai opsi List fixed (non-flash) or unpartitioned USB disks.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Untuk menjadikan flash disk sebagai bootable sistem operasi, pada bagian opsi Create a bootable disk using, gunakan pilihan ISO image. Setelah itu klik icon drive untuk memilih file ISO sistem operasi yang akan dimasukan ke dalam flash disk. Secara otomatis Rufus akan menggunakan data ISO tersebut untuk kebutuhan pembuatan USB bootable. Biarkan opsi Quick formaat tetap aktif, agar proses format partisi menjadi lebih cepat.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Selanjutnya, klik tombol Start untuk memulai proses penulisan ke flash disk. Rufus akan menampilkan peringatan, bahwa seluruh data yang ada pada flash disk akan dihapus.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Klik tombol OK untuk memulai proses pembuatan bootable USB atau Cancel untuk membatalkan.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Setelah itu, pertama sekali Rufus akan melakukan format terhadap USB flash drive yang ditentukan. Setelah selesai, baru melakukan penyalinan file-file yang ada dalam file ISO.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Setelah proses pembuatan bootable USB selesai, klik tombol Close untuk menutup Rufus.
Gufron Rajo Kaciak, S.T., M.Kom

Untuk menggunakan USB flash drive sebagai media instalasi, lakukan pengaturan pada BIOS agar device yang pertama dibaca saat booting (Boot devices priority) adalah USB flash drive.

Untuk download aplikasi Rufus terbaru (Rufus 1.4.6), silahkan klik disini:
Rufus Rufus v1.4.6, Tool USB Bootable

Memperbaiki Hard Disk Bad Sector dengan HDD LLF Low Level Format Tool

Hard Disk adalah media penyimpanan yang sering kita gunakan untuk menyimpan data penting, apakah itu file gambar, video, mp3 dan sebagainya yang bisa kita gunakan lagi. Namun, dalam beberapa kasus, usia dari hard disk dan faktor kerusakan hard disk / bad sector terkadang tidak dapat kita hindari sehingga membuat hard disk lambat atau bahkan hingga tidak bisa diakses atau digunakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya bad sector, kita harus hati-hati saat menyalin (meng-copy) file ke hard disk. Usahakan saat meng-copy, atau menghapus file dilakukan dengan benar, jangan prosesnya baru setengah Anda sudah mematikan atau mencabut hard disk.
Bad sector adalah suatu kondisi di mana pada hard disk komputer kita ada beberapa kerusakan yang mengakibatkan file korup dan lambat ketika diakses.
Ada 2 jenis bad sector, yaitu:
  1. Bad sector karena fisik, ini bisa saja terjadi karena faktor benturan yang mengakibatkan lempengan cakram hard disk tergores.
  2. Bad sector karena software, ini bisa terjadi ketika hard disk masih bekerja tiba-tiba saja listrik yang menuju ke komputer mati atau lainnya.


Tanda-tanda hard disk rusak atau bermasalah misalnya adalah hard disk yang berbunyi, tidak bisa terbaca dan bermasalah dengan kecepatan akses (lambat).
Salah satu cara untuk memperbaiki hard disk yang rusak karena bad sector adalah dengan menggunakan software gratis Easeus Partition Manager.

Easeus Partition Manager adalah sebuah software untuk memperbaiki bad sector yang mudah digunakan dan mampu memperbaiki hard disk yang rusak karena bad sector.
  1. Download aplikasi Easeus Partition Manager di sini.
  2. Install dan jalankan aplikasi Easeus Partition Manager pada komputer Anda.
  3. Pilih partisi pada Hard Disk Anda yang dimungkinkan terkena bad sector kemudian klik kanan Delete… >> pilih Delete Partition and Delete Data.
  4. Kemudian klik tombol Apply.
Catatan: Pastikan Anda sudah membackup data yang ada pada partisi hard disk yang ingin Anda perbaiki karena bad sector. Hal ini karena untuk menghindari terjadinya kehilangan data saat proses memperbaiki hard disk bad sector.